Rabu, 08 Januari 2014

GENERASI MUDA INDONESIA MENJAWAB TANTANGAN MASA DEPAN

Generasi Muda jika di lihat dari sisi usia adalah seseorang yang mempunyai bentangan usia antara 10 sampai 24 tahun. Di sisi lain, seseorang bisa saja dianggap muda jika yang bersangkutan memiliki semangat sebagaimana kaum muda. Bisa jadi usianya tua kira-kira 40 tahunan akan tetapi masih berjiwa muda.
Ada pepatah mengatakan, “Generasi muda adalah the leader of tomorrow”. Makanya di tangan kaum mudalah nasib sebuah bangsa dipertaruhkan. Jika kaum mudanya memiliki semangat dan kemampuan untuk membangun bangsa dan negaranya, maka sesungguhnya semuanya itu akan kembali kepadanya. Hasil pembangunan dalam aspek apapun sebenarnya adalah untuk kepentingan dirinya dan masyarakatnya.
Para generasi pendahulu telah menghasilkan karya besar bagi bangsa ini. Kemerdekaan bangsa merupakan karya monumental yang luar biasa yang dihasilkan oleh para founding fathers negeri ini, yang tidak lain adalah para pemuda. Kemerdekaan bangsa ini bukan dihasilkan melalui warisan para penjajah, namun dihasilkan melalui tercecernya keringat dan darah, semangat dan aktivitas, retorika dan diplomasi yang dilakukan oleh para pendahulu.
Peran pemuda dalam sejarah negara dan bangsa Indonesia pertama kali dapat dilihat dari kebangkitan bangsa tahun 1908 atau tepatnya ketika berdiri Boedi Oetomo tanggal 20 Mei 1908. Melalui proses kebangkitan bangsa ini, maka para pemuda telah menggelorakan semangat agar bangsa Indonesia menjadi bangsa yang tidak terserak-serak dalam arti wilayah, suku, ras, agama dan sebagainya akan tetapi telah memiliki kesadaran berorganisasi sebagai persyaratan untuk kebangkitan nasional. Mereka dikenal sebagai generasi 08.
Salah satu tonggak lain, persatuan dan kesatuan bangsa sebenarnya ketika terjadi Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Hal ini berarti bahwa pemuda telah memiliki peran yang sangat signifikan dalam proses pembentukan negara kesatuan Republik Indonesia. Melalui Sumpah Pemuda: Satu Nusa, Satu Bangsa dan Satu Bahasa Indonesia merupakan titik awal bagi proses pembentukan negara bangsa yang kemudian dikenal sebagai negara dan bangsa Indonesia. Kongres para pemuda di tahun tersebut tentunya tidak bisa dibayangkan seperti rapat umum di zaman sekarang.
Seiring dengan perjalanan waktu, kehidupan kebangsaan Indonesia secara pasti mulai bersentuhan dengan globalisasi kehidupan modern. Yang tentu saja akan berdampak secara positif dan negatif. Globalisasi sebenarnya dapat memberikan dampak yang sangat positif terhadap perkembangan kehidupan suatu bangsa, namun yang perlu dan wajib mendapat perhatian adalah jati diri bangsa itu sendiri yang merupakan karakter bangsa yang tidak boleh ditinggalkan oleh generasi muda bangsa itu. Generasi muda Indonesia perlu menanamkan sikap nasionalisme yang kuat dan harus diiringi sikap kepedulian kepada seluruh umat manusia, selain itu dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, generasi muda dituntut memiliki wawasan yang luas dan mampu berpikir secara kreatif dan inovatif.



------------------------------
Tulisan Ini merupakan artikel dalam ajang
KOMPETISI BLOG PIALA BAPAK DINO PATTI DJALAL .
Semoga tulisan ini nantinya bisa bermanfaat

Visit

www.dinopattidjalal.com
www.relawandino.com

Terimakasih :)
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

BERJALAN MENDAKI GUNUNG EVEREST, TERTATIH BERJALAN DI GURUN SAHARA, BERLAYAR MENYEBRANGI LAUTAN HINDIA,HANYA UNTUK MELIHAT RESTANA'S BLOG
 

RESTANA CORP - Copyright  © 2013 All Rights Reserved | Design by Restana | Back to TOP